Menuju SMAN 3 Purwokerto Sebagai Sekolah Adiwiyata
Oleh Tim Adiwiyata

By Tim IT SMAGA Purwokerto 03 Jun 2023, 06:46:14 WIB Sekolah Adiwiyata
Menuju SMAN 3 Purwokerto Sebagai Sekolah Adiwiyata

Gambar : Proses Penyemaian Bibit Pare dan Pemanenan Pare


Apa yang Anda pikirkan ketika melihat lahan sempit dan kosong di sekolah? Tentunya banyak ide yang muncul dalam benak kita. Bagaimana kita dapat memanfaatkan setiap jengkal tanah di sekitar kita agar mendatangkan keuntungan bagi kehidupan kita. Selain memiliki tambahan nilai ekonomi, memanfaatkan lahan sempit dan kosong juga dapat memberikan kontribusi terhadap penghijauan di sekolah. Nah, salah satu yang kita lakukan di SMA Negeri 3 Purwokerto adalah dengan menanam sayuran paria atau pare yang memiliki nama latin Momordica Charantia.

Peria, paria atau pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan pengobatan. Nama Momordica yang melekat pada nama binomialnya berarti "gigitan" yang menunjukkan pemerian tepi daunnya yang bergerigi menyerupai bekas gigitan.

Bagaimana sih cara menanam pare? Langkah pertama adalah pembibitan. Pembibitan dilakukan dengan cara penanaman biji pare ke dalam media. Kita menggunakan media tanam siap pakai yang dimasukkan ke dalam gelas plastik bekas minuman air mineral yang dikumpulkan sebelumnya. Setiap satu gelas berisi satu biji pare. Agar biji cepat tumbuh maka benih pare disimpan di tempat yang lembab. Untuk menjaga kelembaban tanah maka perlu disiram minimal dua kali sehari. Setelah tumbuh tunas dan berdaun 2-3 lembar bibit pare dipindah ke dalam polybag dan diberi batang bambu untuk rambatan tanaman. Setelah kurang lebih dua bulan, tanaman mulai berbunga. Bulan ke tiga, buah pare sudah cukup besar untuk dipanen. Perawatan dan pemeliharaan kebun pare dilakukan secara bersama-sama oleh OPL Penghijauan dan dibantu oleh karyawan sekolah yaitu Bapak Eko Priyatno. Perawatan dan pemeliharaan meliputi penyiraman, pemberian pupuk, penyiangan, dan penyemprotan hama.

Setelah buah pare cukup umur, maka dilakukan pemanenan. Pada panen perdana dilakukan secara bersama-sama dengan OPL Penghijauan yang disaksikan oleh Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha dan Tim Adiwiyata. Pada panen perdana menghasilkan buah pare sebanyak kurang lebih 5 kg.  Hasil panen kemudian dipasarkan ke warga sekolah dan hasil panen digunakan kembali untuk membeli bibit sayuran.

Kegiatan berkebun pare ini sangat bermanfaat diantaranya sebagai media pembelajaran siswa, melatih kepedulian siswa terhadap lingkungan, serta menambah kesejukan di lingkungan sekolah. Selain itu buah pare sendiri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan juga kecantikan. Dari hasil penelitian yang diterbitkan oleh Nutrition Journal manfaat untuk kesehatan diantaranya adalah untuk mengurangi kadar kolesterol, mengurangi kadar gula darah, menghambat pertumbuhan sel kanker, meningkatkan kekebalan tubuh serta menghambat penyebaran infeksi virus. Sedangkan untuk kecantikan pare bermanfaat untuk mengobati jerawat, mencegah penuaan dini, menyehatkan rambut, membuat wajah bersih dan sehat, serta diklaim dapat menyamarkan flek hitam di wajah.

Masih ada lagi loh kegiatan bertani sayuran lainnya di SMA Negeri 3 Purwokerto. Penasaran? Nantikan artikel selanjutnya ya…

(-TimAdiwiyata-)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment